Bismillahirohmanirohim…

Assalamua’alaikum.Warohmatullahi Wabarokatuh.

“Eh..Fulan kamu udah ngumpul Laporan Praktikum Kimia Dasar I belum? ngumpul laporan harus tepat waktu loh,uda gitu semua datanya harus lengkap juga termasuk sama ACC dari asdos juga,tadi gue dapet pesan dari Kak Fulan ASDOS kita kalau ngumpul laporan ampe telat diminus 10 per 5 menit,padahal nilai tertinggikan cuma 76,gimana kalau telat 30 menit bisa abis tu nilai…”

Mungkin kalimat ini sering kali kita dengar atau mungkin ini rutinitas yang kita jalani sehari-hari bagi mahasiswa sekarang,terutama yang berbau exsac,karena biasanya lebih banyak laporan di setiap mata kuliahnya,dan setiap ASDOS (Asisten Dosen ) pastinya punya ketentuan masing-masing mengenai laporan yang di buat,mulai dari memberikan Tinjauan Pustaka lebih dari empat,melampirkan Nilai Post-test maupun Pre-test atau mungkin membuat perhitungan dengan kedetailan data yang di lampirkan,belum lagi mengenai waktu pengumpulannya.. pasti berbeda-beda setiap asdos,terkadang sampai ketar-ketir mengerjakan laopran karena takut di minus nilai laporannya,memang sebuah dilema..

Tapi sadarkah kita sebenarnya hal tersebut ada hubungannya dengan ibadah kita,yakni hubungan antara kita (praktikan),malaikat Raqib dan atid (ASDOS  dalam hal ini menjadi Asisten Allah ),dan Allah (Selaku dosen penilai dalam hal ini adalah Tuhan Alam semesta).

Lalu adakah hubungannya dengan laporan? maka jawabnya adalah ADA…Kita memiliki kewajiban mengumpulkan laporan setiapa hari sebanyak Lima kali yakni SUBUH,DZUHUR,ASHAR,MAGHRIB,dan ISYA…Pernah tidak kita sadari ketika kita mengumpulkan laporan praktikum kuliah kita ingin secepatnya agar tidak di minus oleh asdosnya,kita bela-belakan begadang semalam suntuk untuk menulis ACC,perhitungan,dan semua lampiran lainnya,demi apa?demi nilai yang baik…tapi apakah kita sama memperlakukannya dengan ketika kita mengumpulkan laporan Pada Allah SWT ??? tidakkah kita memilih mengulur-ulur waktu?jangankan mengerjakan ACC (Tilawah Qur’an),melampirkan Post-test maupun Pre-test saja kita susah sekali (dalam hal ini adalah Qobliah dan Ba’diah).

Tapi kita selalu mengeluh ketika kita merasa di zolimi oleh Allah dengan ujian yang berat,tapi BUKANKAH KITA YANG SEBENARNYA  MENDZOLIMI ALLAH ???  kita lebih mengutamakan nilai dari MANUSIA dari pada nilai dari ALLAH…siapa yang tidak sakit hati ketika dia di duakan,di sepelekan,tidak di hargai,dianggap tidak penting ??? semua PASTI akan merasakan sakit hati,begitupun Allah,meski sakit hati-NYA tidak akan sama dengan sakit hati kita…

Saudaraku,sudahkah kita membiasakan mengumpulkan laporan kita (SHALAT ) tepat waktu?

Saudaraku,sudahkah kita Melampirkan ACC (Tilawah Qur’an) dalam Laporan kita (RANGKAIAN IBADAH SHALAT )?

Saudaraku,Sudahkah kita Melampirkan Post-test dan Pre-test (Qobliah dan Ba’diah) pada tiap laporan kita (SHALAT)?

Saudaraku,mari kita mulai memperbaiki laporan harian kita kepada Allah SWT,mulai menatanya dengan baik,menambahkan lembaran ACC (Tilawah Qur’an),serta melampirkan Post dan Pre-test kita  (Shalat rawatif) sebagai bukti kesungguhan ibadah kita kepada Allah SWT,agar kelak di Akhir semester (Yaumil akhir) kita mendapat nilai yang baik dan menjadi salah satu hamba yang dicintai-NYA,amien Allahuma Amien….

سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ « الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ « ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ « الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ »

(Aku — Abdullah bin Mas’ud — bertanya kepada Nabi (Muhammad) s.a.w.: Perbuatan apa yang paling dicintai oleh Allah? Beliau pun menjawab: “Shalat tepat pada waktunya”. Ketika ditanyakan lagi tentang persoalan yang sama, beliau pun menjawab: “Berbuat baik kepada kedua orang-tua”. Dan ketika dilajutkan lagi pertanyaannya dalam masalah yang sama, beliau pun menjawab: “Jihad di jalan Allah”.)

(HR Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari)

وَعَنِ : أَيُّr قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ tابْنِ مَسْعُوْدٍ  اْلأَعْمَالِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: (اَلصَّلاَةُ عَلىَ وَقْتِهَا) قلت: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (بِرُّ اْلوَالِدَيْنِ) قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: (اَلْجِهاَدُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ) قَالَ حَدَّثَنِي بِهِنَّ رَسُوْلُ  وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.rاللهِ

Dari Ibnu Mas`ud berkata,Aku bertanya kepada Rasulullah  “Apakah amalan yg paling afdhal?”, beliau bersabda: “Shalat tepat waktu”, aku berkata kembali: “Kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berbakti kepada kedua orang tua”, kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berjihad fi sabilillah”.

(Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :527 & Muslim no hadist: 85)

 

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلَّا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

“Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak dua belas rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728)

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ

بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah)

حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ

“Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh raka’at yaitu; dua raka’at sebelum shalat zuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau, dan dua raka’at sebelum shalat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)

Dan beberapa hadist senada lainnya…

Rasulullah saw bersabda:“Apabila umatku sudah mengagungkan dunia maka akan dicabutlah kehebatan Islam; dan apabila mereka meninggalkan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar, maka akan diharamkan keberkahan wahyu; dan apabila umatku saling mencaci, maka jatuhlah mereka dalam pandangan Allah.” (HR Hakim dan Tirmidzi).

Dari Anas r.a. bahwa orang-orang telah berkata “Wahai Rasulullah wahai orang yg terbaik di antara kita dan putra terbaik di antara kita dan wahai tuan kami dan putra tuan kami,maka Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai manusia katakanlah olehmu dgn perkataan atau dgn sebagian perkataanmu dan janganlah kalian diperdaya oleh setan. Aku ini adl Muhammad seorang hamba Allah dan Rasul-Nya dan aku tidak senang kalian mengagungkanku melebihi kedudukanku yaitu kedudukan yg telah diberikan oleh Allah Azza wa Jalla.”

Semoga Hati kita peka terhadap tanda-tanda kebesaran Allah dan menjadikan orang yang mau berpikir dan semakin mendekatkan diri pada ALLAH SWT,amien allahuma amien..

(Terima Kasih untuk Mas Eko Andrianto atas ide Luar biasanya kemarin)

Semoga bermanfaat.

Wassalam’ualaikum.Warohmatullahi Wabarokatuh

A. Erlan Saputra Malcishka

Leave a comment